Pati (17/9): Kamis,
Jam 09.00, di aula Balai Pemasyarakatan (Bapas) Pati terkumpul
50 klien untuk mengikuti program yang diagendakan Bapas Pati. Dengan tema “Sosialisasi
Penindakan Klien yang melanggar peraturan dan Pembimbingan Kepribadian bagi
Klien Bapas Pati. Kegiatan dibuka langsung oleh Kepala Bapas Pati (RM. Dwi
Arnanto) dengan dihadiri Kasubsi Bimbingan Klien Dewasa (Bambang Sulistyo), Kasubsi
Bimbingan Klien Anak (Sulistanto) dan Pembimbing Kemasyarakatan.
Dalam arahannya Kepala Bapas Pati (RM. Dwi
Arnanto) mengatakan kalau kita bekerja dengan baik, hasilnya ke depan akan
berjalan dan berhasil dengan baik, tunjukkanlah bahwa semuanya sudah berubah
total, jangan hanya menjadi baik pada waktu hanya di Lapas/Rutan, tapi juga selama
menjalani proses bebas bersyarat harus lebih baik daripada waktu di dalam
Lapas/Rutan, buktikan dan tunjukkan yang lebih baik dari sebelumnya di
masyarakat dan khususnya untuk keluarga serta orang-orang yang kita sayangi dan
cintai.
“Untuk menguatkan bimbingan klien, Bapas Pati juga
akan melakukan penindakan terhadap klien yang melanggar ketentuan Pasal 85 ayat
(3) Permenkumham RI No. 21 tahun 2013 yaitu melakukan pelanggaran hukum,
terindikasi melakukan pengulangan tindakan pidana, menimbulkan keresahan dalam
masyarakat, tidak melakukan kewajiban melapor kepada Bapas yang membimbing
paling banyak 3 (tiga) kali berturut-turut, tidak melaporkan perubahan alamat
atau tempat tinggal kepada Bapas yang membimbing dan/atau, tidak mengikuti atau
mematuhi program pembimbingan yang ditetapkan oleh Bapas yang membimbing,”
tambah Kabapas.
Satu hal yang sangat menarik dari kegiatan
tersebut adalah tampilnya seorang klien tindak pidana korupsi atas nama
Sudiarso yang berbagi pengalaman dihadapan teman-teman klien yang lain. “Jangan
pernah berpikir penjara adalah tempat siksaan tapi anggap sebagai rahmat dari
Tuhan, tidak semua orang yang melaksanakan pidana penjara adalah orang yang
tidak baik, tunjukkan bahwa kita harus lebih baik dari mereka yang tidak
menjalani pidana penjara. Kehidupan di dunia tidak ada yang abadi, saya tidak
pernah bermimpi bahwa saya akan dipenjara, tapi inilah realita yang bisa
menimpa siapapun juga dan harus diterima apa adanya, intropeksi diri dan
ihlaskan hati dengan semua keadaan yang telah terjadi”, pesan Sudiarso.
Tidak terasa sudah lebih dari 1 jam, kegiatan Pembimbingan
Kepribadian berakhir dan dilanjutkan kerja bakti di sekitar lingkungan Bapas
Pati. Dengan pesan moral tidaklah baik menilai orang dilihat dari masa lalunya
karena tak ada kehidupan di masa lalu yang ada adalah kehidupan sekarang,
yakinlah bahwa setiap orang dapat melakukan perubahan menjadi lebih baik dan
lebih baik lagi.
Kontributor : Muslim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.